Eksistensi bangsa Viking telah menorehkan tinta merah
dalam sejarah
peradaban masa silam manusia sebagai petualang paling
dahsyat dan mengerikan di tengah samudera lepas. Diklaim mengerikan karena
tabiat mereka adalah membunuh dan membabat habis kekayaan
yang mereka temui di sepanjang pantai Inggris yang menjadi ladang petualangan
mereka di penghujung abad ke-8 hingga abad ke-10 Masehi.
Sampai sekarang, meskipun hanya terdengar seperti sebuah
legenda dan cerita mitos karena tidak adanya
catatan sejarah yang valid, bangsa Viking, yang berarti
“perompak” atau “penjarah” berasal dari Denmark, Norwegia, Swedia Finlandia dan
Islandia,
dikenal sebagai petualang paling berani di tengah lautan
Eropa. Sama halnya dengan bangsa Mongol yang telah menjadi ikon petualang darat
paling akbar
di daratan Asia.Sejarah Viking yang kita kenal sekarang
kebanyakan hanya berdasar atas jasa para arkeolog yang
menemukan harta karun peninggalannya, dan juga
cerita-cerita dari mulut ke mulut yang tak lebih dari sekedar mitos.
Harta karun Viking berupa 617 buah koin perak dan 65
barang lainnya seperti gelang emas dan cawan berlapis perak ditemukan
akhir-akhir ini di Yorkshire,
Inggris. Di samping itu, kuburan bangsa Viking yang
disebut-sebut sebagai salah satu penemuan terpenting dalam kurun waktu 100
tahun terakhir ditemukan
pencari logam Peter Adams di luar desa Cumwhitton, dekat
Carlisle, barat laut Inggris. Dari penelitian para arkeolog, sejarah bangsa
Viking, yang dikatakan
sebagai penanda akhir pra-sejarah Inggris dan Norway itu,
dapat kita nikmati sekarang sebagai sebuah peradaban masa lalu manusia terkaya.
Para akademis menanggap penjarahan biara Lindisfarne pada
8 Juni 793, yang dikenal sebagai Pulau Suci di pesisir Northeast England
sebagai awal Era Viking.
Di bagian Barat dan Barat Daya Eropa, hingga saat ini
Viking masih dianggap sebagai penjahat kejam yang menciptakan kekacauan dengan
menggunakan api dan
pedang. Bangsa Viking Norwegia bermukim di Orkney Isles,
Shetlands, Hebrides dan Pulau Man. Dataran utama di Utara Skotlandia dan
Irlandia juga menjadi
daerah pemukiman mereka, serta Dublin yang didirikan oleh
Viking pada sekitar tahun 840, yang berada dibawah kekuasaan Nordic hingga
tahun 1171.
Petualangan fantastik bangsa Viking di atas dapat dibaca
dengan baik dalam novel The Sea of Troll karya Nancy Farmer, penulis asal
Amerika yang spesialisasi novel-novelnya tentang
petualangan dan milogi masa lalu, seperti dalam dua novel sebelumnya, Girl
Named Disaster (1996),
dan The House of the Scorpion (2002).
Judul Buku : The Sea Of Troll
Penulis : Nancy Farmer
Penerjemah : Febry E.S
Penerbit : Matahati, Jakarta
Tebal : 543 halaman
Cetakan
: Pertama, 2007
0 komentar:
Posting Komentar